Minggu, 13 Februari 2011

[pics] Idol Korea Ketika sedang Beristirahat


Artis tentu saja membutuhkan istirahat yangcukup seperti kita. Tapi, karena kesibukannya, sulit bagi mereka untuk memiliki waktu tidur yang cukup. Satu-satunya cara adalah menyempatkan diri untuk beristirahat di tengah aktivitas. Dan inilah para idola yang beristirahat di tengah aktivitas mereka :


Timur Tengah Dijajah Super Junior!


SUPER Junior semakin memantapkan diri menjadi boyband nomor wahid di Korea. Sukses menginvasi Jepang dan kawasan selatan Asia, SuJu segera melangkah lebih jauh lagi dengan menjajah ranah hiburan di Timur Tengah.
“Scoop”, tayangan infotainmen ternama Arab Saudi akan menayangkan liputan perjalanan karier SuJu yang fenomenal. Presenter “Scoop”, Raya Abirached mengabarkan berita baik ini melalui akun Twitter-nya.
After ‘Got Talent’, I am doing a Super KPOP invasion on SCOOP, that’s April! (Setelah menangani ‘Got Talent’, saya akan meliput invasi boyband KPOP Super Junior di SCOOP, April nanti!)”
Penayangan profil SuJu di Scoop sepertinya akan membawa angin segar bagi boyband beranggotakan 10 personil ini.
Bukan sekedar infotainmen biasa, Scoop dikenal sebagai tayangan hiburan terlengkap yang meliput fenomena selebriti luar dan dalam negeri.

Sang presenter pun diklaim sebagai jurnalis Arab pertama yang mewawancarai para superstar internasional, seperti Beyonce, Mariah Carey, Shakira, Tom Cruise, hingga Angelina Jolie.
Wanita blasteran Lebanon-Inggris ini pun sempat menjadi presenter Qusai Kheder Arab’s Got Talent dan sejumlah ajang pencarian bakat.
Nampaknya, ini bukan kali pertama SuJu menapakkan karyanya di kawasan padang pasir. Dalam laman sup3rjunior.com, sejumlah fans menunjukkan kecintaannya pada boyband pimpinan Leeteuk ini.
Wow, saya ELF dari Arab dan wawancara itu membuat saya senang. Leeteuk bilang, Super Junior adalah super Hallyu di seluruh dunia. Saya juga senang, sekarang SuJu tahu betapa ELF Arab mencintai mereka,” tulis seorang penggemar di blog fans SuJu itu.

Selasa, 01 Februari 2011

Islam Di Korea Selatan


Komunitas Muslim di Korea Selatan adalah komunitas yang kaya dengan keberagaman latar belakang etnis dan budaya. Komunitas Muslim di negeri yang mayoritas penduduknya beragama Budha ini, kebanyakan adalah para pekerja asing dan imigran dari berbagai negara Muslim, terutama dari kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Sementara orang-orang asli Korea yang Muslim, kebanyakan adalah keturunan dari para mualaf yang masuk Islam saat berlangsung Perang Korea. "Di sini adalah beberapa orang Korea. Yang lainnya berasal dari Indonesia, Malaysia dan Uzbek. Ada juga beberapa Muslim asal AS. Muslim disini sedikitnya berasal dari 12 sampai 14 negara di dunia," kata Haseeb Ahmad Khan, pengusaha asal Pakistan yang sudah 10 tahun tinggal di Korea Selatan.
Menurut Haseeb, jumlah Muslim di Korea Selatan terus bertambah, terutama di kota besar seperti Busan. Muslim di kota ini sudah membuka sekolah Islam sendiri. "Meski sekolahnya kecil, cukup untuk mengakomodasi anak-anak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang Islami," ujar Haseeb.
Data dari Korea Muslim Federation (KMF) yang didirikan sejak tahun 1967 menyebutkan, jumlah Muslim di Korea Selatan sekarang ini mencapai 120.000-130.000 orang, terdiri dari Muslim Korea asli dan para warga negara asing. Jumlah orang Korea asli yang Muslim sekitar 45.000 orang, selebihnya didominasi pekerja migran asal Pakistan dan Bangladesh.
Sebagai kelompok masyarakat minoritas, masjid menjadi tempat penting bagi Muslim Korea Selatan untuk saling bertemu dan bersilahturahim. Sepuluh tahun yang lalu, belum banyak masjid di negara ini. Tapi sekarang, masjid-masjid sudah banyak tersebar hampir di seluruh kota besar di Korea Selatan. Masjid terbesar adalah Masjid Sentral Seoul yang berlokasi di distrik Itaewon.
"Kami punya lebih dari 10 masjid di kota-kota besar seperti Gwangju, Busan dan Daegu. Masjid di sini bukan sekedar tempat salat tapi juga tempat berkumpul komunitas Muslim, terutama usai salat Jumat. Mereka saling bercerita dan mendengarkan satu sama lain," imbuh Haseeb.
"Contohnya, jika ada jamaah yang sakit, mereka bersama-sama datang menjenguk ke rumah sakit. Atau, jika ada yang butuh pertolongan, mereka akan mencari cara untuk bisa memberikan bantuan," sambung Haseeb.
Masjid juga menjadi pusat informasi bagi warga Korea yang ingin belajar Islam. Masjid-masjid di Korea Selatan menyediakan bahan-bahan bacaan dan audio yang diberikan gratis buat mereka yang ingin mempelajari Islam.
Sekolah Islam pertama di Korea Selatan rencananya akan dibuka bulan Maret ini. Sekolah itu dibiayai lewat dana hibah dari pemerintah Arab Saudi. Tahun 2008 lalu, Duta Besar Saudi di Seoul sudah menyerahkan dana sebesar 500.000 dollar pada KMF untuk biaya pembangunan sekolah.
Sebagai penghargaan atas bantuan Saudi, sekolah tersebut rencananya akan menggunakan nama putera mahkota Saudi Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz. Sekolah ini juga akan menerima siswa non-Muslim. Selain memberikan mata pelajaran berdasarkan kurikulum pendidikan di Korea, sekolah yang dibiayai Saudi ini juga akan memberikan pelajaran tambahan berupa bahasa Arab, bahasa Inggris dan studi Islam.
Selain sekolah Islam, sejak tahun 2008 lalu, juga dibangun pusat kebudayaan Islam di kota Seoul. Dengan adanya sekolah dan pusat kebudayaan Islam ini, diharapkan bisa memperluas syiar Islam di Korea Selatan sekaligus meluruskan informasi-informasi bias tentang Islam dan Muslim yang diterima oleh masyarakat negeri itu.